Teng teng teng bel pulang sekolah berbunyi, waktunya semua siswa
pulang sekolah, tiba-tiba byurrr hujan lebat pun turun terpaksa aku
harus menunggu hujan reda, tapi sepertinya terasa bosan hanya duduk
melihati butiran-butiran air yang jatuh dari langit itu, akhirnya aku
jalan-jalan di sekitar sekolah yang tak terkena hujan. Aku merasa tenang
karena tak ada yang mengacaukan pikiran selain melihat air yang jatuh
dari langit, tapi aku melihat seseorang perempuan di depan kelasnya
duduk sendiri menikmati air hujan yang dingin yang jatuh dari langit
melewati atap sekolahan. Aku segera mendekatinya dengan perlahan.
“hai kamu kok mainan air hujan? nanti sakit loh”. tanya ku dengan
ramah. Dia tak menjawab perkataan ku hanya ada senyum kecil yang
mengembang di bibirnya.
“aku boleh duduk gak sambil nemenin kamu?”. tanya ku lagi dengan menunjuk tempat di sebelahnya.
“boleh saja”. balasnya sambil melihat ke langit penuh tetesan air.
“kok kamu malah mainan air hujan, nanti kalo kamu sakit gimana? orangtua
kamu mesti cemas”. tanya ku sambil melihat wajahnya yang tertutup
kerudung putih itu.
“kamu tau gak, hujan ini ngingetin aku sama orang yang aku sayang. Kami
biasanya hujan-hujanan sambil tertawa ria, tapi semua itu telah sirna.
Dia pergi bersama orang lain, hati ku terasa sakit dan air mata ku yang
menetes ini rasanya sangat dingin. oh ya kenalkan namaku Fafa”. Ucap
Fafa sambil meneteskan air mata dan senyum kecilnya.
“namaku Bara, kamu gak usah sedih kaya gitu masih banyak orang mau sama
kamu dan setia sama kamu”. hiburku dengan suara pelan dan senyum kecil,
tiba-tiba dia menatapku dalam-dalam. Hatiku rasanya tak karuan, aku
membalas tatapannya dengan senyuman tiba-tiba dia menarikku menuju ke
tengah lapangan yang sedang terkena hujan. Baju ku basah semua, tapi aku
merasakan hal yang berbeda. Hati ku merasa aku sudah kenal dekat
dengannya. Kami bermain air hujan sambil tertawa ria dan tidak peduli
dengan apa pun.
Aku ingin sekali mengatakan isi hatiku padanya, dengan berani aku
memegang kedua tangannya “fafa, aku tau kita baru kenal dan kita baru
ketemu saat hujan turun tapi hati ku langsung mengatakan bahwa kau orang
yang pantas di hatiku. Kaulah cinta pertama ku, jadi maukah kamu jadi
pacarku?”. ucap ku dengan nada suara yang sedikit pelan sambil memegang
tangannya yang dingin karena terkena hujan.
“emm gimana ya, tapi kamu setia gak sama aku?”. balas Fafa sambil
tersenyum. “ya iyalah, kamu orang pertama yang buat aku sebahagia ini”.
jawab ku dengan menatap fafa. “emm iya deh aku mau jadi pacarku”. ucap
Fafa. Aku pun memeluk Fafa erat-erat dan sejak itu kami sering bersama,
suka maupun duka kami alami bersama dan hujan inilah yang mempertemukan
kami.